Cara Budidaya Ikan Gabus yang Memiliki Banyak Manfaat
Ikan
gabus adalah jenis ikan predator yang hidup di air tawar.
Ikan ini dikenal dengan banyak nama di berbagai daerah: dolak Kapuas Hulu,
Kalbar, bocek dari riau, aruan, haruan (Mly., Bjn), gabus (Btw.), bogo (Sd.),
bayong, bogo, licingan (Bms.), kutukan (Jw.), kabos (Mhs.), gabos (Plbg.),
rutiang (bahasa Minangkabau) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris juga disebut
dengan berbagai nama seperti snakehead umum, murrel snakehead, chevron
snakehead, snakehead bergaris dan aruan. Nama ilmiahnya adalah Channa striata
(Bloch, 1793).
Ikan
gabus jantan dan betina dapat dibedakan dengan mudah.
Caranya adalah dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Laki-laki ditandai dengan
kepala lonjong, warna tubuh yang lebih gelap, lubang genital memerah dan ketika
dipijat cairan putih bening. Betina ditandai dengan kepala bulat, warna tubuh
yang lebih cerah, perut membesar dan lembek, ketika dipijat telur. Ibu itu
laki-laki dan pasti mencapai 1 kg.
Memilih Indukan Ikan Gabus
Berikut beberapa tips untuk memilih indukan ikan
gabus :
1. Agar
bisa dijadikan indukan, usahakan memilih ikan gabus yang sudah mencapai gonad
matang. Gabus induk yang telah matang gonad biasanya berukuran 150-185
milimeter.
2. Ciri-ciri
ikan jantan dewasa dapat dilihat dari adanya titik di lubang genital. Warnanya
agak kemerahan. Ketika ditekan, cairan bening akan keluar. Berat ikan ini
setidaknya sekitar 1 Kg.
3. Sementara
itu, ikan betina yang telah matang gonad ditandai dengan perut membesar atau
buncit dan lembek. Ciri - ciri lain adalah lubang di area genital berwarna
kemerahan. Saat dipijat, perut akan mengeluarkan telur.
4. Kematangan
Gonad sangat dipengaruhi oleh usia. Ikan jantan akan mematangkan gonad terlebih
dahulu daripada ikan betina. Ikan gabus jantan umumnya akan matang pada usia
satu tahun. Sementara itu, ikan betina akan mengalami gonad dewasa pada usia 4
tahun.
5. Selain
usia, kematangan gonad juga dipengaruhi oleh pakan. Pakan adalah komponen
penting dalam kematangan gonad ini, terutama di ovarium betina. Selain itu,
pakan juga akan mempengaruhi fekocalitas dan kualitas telur.
6. Pertumbuhan
dan pematangan gonad terjadi ketika ada kelebihan energi yang diperoleh dari
makanan untuk pemeliharaan tubuh.
7. Pemeliharaan
induk ikan gabus yang diperoleh dari hasil tangkapan alami dapat dilakukan di
tanah, beton, atau kolam serat. Sebaiknya, Anda menggunakan kolam berukuran 8
meter × 6 meter × 1 meter.
Pemijahan
Ikan Gabus
Pemijahan dapat dilakukan di bak beton atau
fiberglass, dan dapat dengan mengikuti cara berikut ini :
1. Siapkan
bak beton berukuran panjang 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m.
2. Keringkan
selama 3 – 4 hari.
3. Isi
dengan air hingga setinggi 50 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan.
4. Sebagai
stimulan pemijahan, letakkan eceng gondok atau sejenisnya, untuk menutupi
bagian permukaan bak.
5. Memasukkan
30 induk betina, dan 30 indukan jantan.
6. Biarkan
ia menjajah sampai bertelur.
7. Ambil
telur dengan sekupnet halus.
8. Telur
siap ditetaskan.
Untuk mengetahui terjadinya pemijahan, dapat
dilakukan pengendalian setiap hari. Telur mengapung di permukaan air. Satu
induk betina dapat menghasilkan telut sebanyak 10.000 – 11.000 Butir Telur.
Penetasan
Telur Ikan Gabus
Penetasan telur dapat dilakukan di akuarium. Dengan cara
sebagai berikut :
1. Siapkan
akuarium berukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm.
2. Isi
dengan air bersih setinggi 40 cm.
3. Pasang
dua titik aerasi (dapat menggunakan Airator) dan nyalakan selama proses penetasan.
4. Usahakan
untuk pasang pemanas air hingga 28 celcius.
5. Memasukkan
telur dengan kepadatan 4 - 6 butir / cm2;
Telur biasanya akan menetas dalam waktu 24 jam.
Hingga dua hari, larva tidak perlu untuk diberi makan, karena mereka masih mempunyai
cdangan makanan.
Merawat
Larva / Burayak Ikan Gabus
Pemeliharaan larva dilakukan setelah berumur 2 hari setelah
menetas hingga usia 15 hari, pemeliharaan juga dapat dilakukan di akuarium yang
sama tanpa harus memindahkan dengan kepadatan 5 ekor / liter.
Jika aquarium sudah terasa sempit, sebaiknya larva
dapat dipindahkan ke akuarium lain. Pada usia 2 hari, larva diberi makan dalam
bentuk naupli artemia dengan frekuensi 3 kali sehari. Setelah berusia 5 hari,
larva dapat diberi pakan tambahan dalam bentuk daphnia 3 kali sehari,
secukupnya.
Untuk menjaga kualitas air, dilakukan sifon, dengan
menghilangkan kotoran dan sisa pakan serta dapat melakukan penggantian air sebanyak
50%. Sifon dapat dilakukan setiap hari, atau tergantung pada kualitas air.
Pendederan
/ Penebaran Benih untuk Pembesaran Ikan Gabus
Untuk pendederan ikan gabus bisa dilakukan di kolam
tanah. Dengan cara sebagai berikut :
1. Siapkan
kolam berukuran 200 m2.
2. Biarkan
dan keringkan selama 4 - 5 hari, untuk memastikan tidak ada bakteri jahat yang
dapat merusak pertumbuhan ikan.
3. perbaiki
semua bagian sisi kolam jika diperlukan, dan pastikan tidak ada lobang di pinggir
kolam yang dapat menyebabkan ikan keluar dari kolam.
4. Buat
kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm.
5. Ratakan
bagian dasar tanah.
6. Masukan
5 - 7 karung kotoran ayam atau puyuh, sebagai pemupukan.
7. Isi
dengan air setinggi 40 cm dan biarkan selama 5 hari (air tidak mengalir).
8. Tebarkan
4.000 larva ikan gabus di pagi hari,usahakan dalam kondisi cahaya yang tidak
terlalu kuat.
9. Setelah
2 hari, berikan 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang sudah direndam.
Panen benih dapat
dilakukan setelah usia mencapai 3 minggu.
Sekian Cara Budidaya Ikan Gabus yang Memiliki Banyak
Manfaat, semoga bermanfaat.
No comments:
Write Comments